Parno, iyaaa PARNOO, bukan PORNO hahahhah
Benar – benar kejadian yang bisa dibilang memalukan..
memalukan??? Kayaknyaa bukan memalukan sih tapi menggelikan.. hahaha ntah deh
apaa sebutan yang tepat untuk kejadian tadi pagi disekolah.
Gini ceritanya : (Irma mendongeng)
Tadi pagi tepatnya dikelasku (XI-Farmasi 2) ada kejadian unik. Pada waktu pertama kali masuk kelas, kaeadaan ruangan kelas terasaa mencekam (hahahah lebaay). Suasananya gelap disertai dengan panas (gerah), karena tak ada satupun teman – teman ku yang berani menghidupkan listrik (lampu, kipas) setelah kejadian konslet 2hari yang lalu. Pelajaran pertama dimulai, yaitu pelajaran Bahasa Arab. Ustad Hadi pun memasuki ruangan kelas…
“Persiapan berdoa, berdoa dimulai”, salah satu temanku memimpin doa. Setelah selesai berdoa, aku pun meminta izin kepada ustad Hadi (guru bahasa arab) untuk menyalakan listrik, “Pak, lampu dan kipasnya dinyalakan yaa?” pintaku.
“Iya silahkan”, jawabnya santai. Aku pun meminta tolong salah satu temanku yang kebetulan duduk dibangku paling depan. Tapi dia menjawab “aah gaak mau takut aku”. Naaah loohh ko’ padaa takut semuaa, akhirnyaa setelah memantapkan hati, aku langsung maju untuk menyalakan lampu dan listrik.
“Irmaaa, hatii- hatii looh, kalau adaa apa-apa gimana??”, (JENGG-JEENGG)
Akhirnyaa stelah membaca basmalah dalam hati, akupun memnyalakan lampu dan kipas…. Alhasil………
Gini ceritanya : (Irma mendongeng)
Tadi pagi tepatnya dikelasku (XI-Farmasi 2) ada kejadian unik. Pada waktu pertama kali masuk kelas, kaeadaan ruangan kelas terasaa mencekam (hahahah lebaay). Suasananya gelap disertai dengan panas (gerah), karena tak ada satupun teman – teman ku yang berani menghidupkan listrik (lampu, kipas) setelah kejadian konslet 2hari yang lalu. Pelajaran pertama dimulai, yaitu pelajaran Bahasa Arab. Ustad Hadi pun memasuki ruangan kelas…
“Persiapan berdoa, berdoa dimulai”, salah satu temanku memimpin doa. Setelah selesai berdoa, aku pun meminta izin kepada ustad Hadi (guru bahasa arab) untuk menyalakan listrik, “Pak, lampu dan kipasnya dinyalakan yaa?” pintaku.
“Iya silahkan”, jawabnya santai. Aku pun meminta tolong salah satu temanku yang kebetulan duduk dibangku paling depan. Tapi dia menjawab “aah gaak mau takut aku”. Naaah loohh ko’ padaa takut semuaa, akhirnyaa setelah memantapkan hati, aku langsung maju untuk menyalakan lampu dan listrik.
“Irmaaa, hatii- hatii looh, kalau adaa apa-apa gimana??”, (JENGG-JEENGG)
Akhirnyaa stelah membaca basmalah dalam hati, akupun memnyalakan lampu dan kipas…. Alhasil………
Huuuuuaaaaaaaaa nyaalaaa *horeee-horeee* (teriakan anak TK)
Tak lama kemudian, sederet lampu – lampu wilayah SMA menyala.. Dalam hati aku marasa dagdigdug, kenapa setelah aku nyalain listrik dikelasku, semuanya jadi ikut nyala jugaaa… huaaaaaaaa, ampuuun tuuaaaaaaan……
Kata teman – teman “mungkin setelah mereka lihat kelas kita listriknya nyala, mereka langsung ngikutin jejak kitaa ir buat nyalain listrik”. Sesaat hati ini mulai tenang. Proses belajar mengajar pun berjalan dengan lancar.
Sekitar pukul 07.30 tiba – tiba semua listrik padam. *JEENGG-JEENNGG* #Suasana kelas mencekam. Akupun panik. Tak lama kemudian terdapat suara aneh dari wilayah SMA “Diaaaaar, duuar, klontaaang, gubraaaak, piyaaaaar”, suara
“Ya Allah adaa apa inii? Lindungi aku, hiks-hiks”,
suara hatipun ikut berkata.
Seketika itu semua teman – teman sekelas berhamburan meninggalkan kelas, laksana bunga – bunga berguguran dari tangkainya (jiaaaaah gak bakat membuat perumpamaan).
Akhirnya secara tak sadar aku mengambil langkah seribu, tak
sempat keluar dari kelas, aku melihat raut muka ustad Hadi yang begitu tegang.
Lucunyaa beliau langsung menutup semua buku-bukunya yang terdapat dimeja guru,
dan langsung berdiri. #maju-mundur, maju-mundur. Itulaah kepanikan seorang guru
Bahasa arab ku, sambil berkata “Hai anak – anak kalian jangan keluar, jangan panik,
itu Cuma lagi membereskan puing-puing yang berserakan aja, ayo-ayo masuk”. Ada
jugaa dua orang temanku yang benar-benar bikin aku ngakak. Mereka berdua dengan
muka panik berlari keluar kelas sambil membawa tasnya. Padahal aku dan teman –
temanku yang laen tak ada yang punya pikiran untuk nyempatin lari sambil bawa tas. Ahahahhaha gokil
– gokil… ckckckckc
Teman – teman pun termasuk aku kembali ketempat duduk.. suasana dalam kelas masih dalam keadaan kacau. Ustad hadi pun berusaha menenangkan anak didiknya yang ribut seperti anak ayam kehilangan induknya.. ahahhaahh
“Kalian ituu kenapa lari? Gak usah takut, gak ada apa – apa”, kata ustad Hadi. “takut paaaaakk”, jawab teman – teman. Aku pun ikutan jawab “pak, pak hadi sendiri juga takut, buktinya waktu ada suara sepert itu, pak hadi langsung menutup buku – buku pak hadi, itu bukunya masih tertutup”.
Serentak teman – teman tertawa, hahahhahahhaha… beliau pun ikut tertawa sambil menahan malu… ehehehhehe…..
Naaaah ituuu tadi cerita ku, apaa cerita mu?? Hehehehe
Udaah duluu deh ceritanyaaa, pusing nii kepala.
Tunggu cerita – cerita selanjutnya yaa
Teman – teman pun termasuk aku kembali ketempat duduk.. suasana dalam kelas masih dalam keadaan kacau. Ustad hadi pun berusaha menenangkan anak didiknya yang ribut seperti anak ayam kehilangan induknya.. ahahhaahh
“Kalian ituu kenapa lari? Gak usah takut, gak ada apa – apa”, kata ustad Hadi. “takut paaaaakk”, jawab teman – teman. Aku pun ikutan jawab “pak, pak hadi sendiri juga takut, buktinya waktu ada suara sepert itu, pak hadi langsung menutup buku – buku pak hadi, itu bukunya masih tertutup”.
Serentak teman – teman tertawa, hahahhahahhaha… beliau pun ikut tertawa sambil menahan malu… ehehehhehe…..
Naaaah ituuu tadi cerita ku, apaa cerita mu?? Hehehehe
Udaah duluu deh ceritanyaaa, pusing nii kepala.
Tunggu cerita – cerita selanjutnya yaa
Komentar
Posting Komentar